Iskandarnote.com Sebuah kecelakaan Kereta api terjadi di Taiwan pada jumat 4 april 2021 kemaren.
Kecelakaan yang melibatkan kereta Api jurusan Taipei ke Taitung dengan membawa 8 gerbong itu terjadi di terowongan bawah tanah di wilayah Hualien, Taiwan.
Pada saat saat kecelakaan, kereta Api tersebut sedang membawa penumpang lebih dari 300 jiwa.
Diinformasikan bahwa penyebab kecelakaan adalah kendaraan kontruksi jatuh dari tebing di sekitar trowongan dan menghalangi jalur rel kereta api tersebut.
Dan terjadilah tabrakan yang tidak bisa dihindari hingga kereta mengalami lepas dari jalur hingga terhimpit di terowongan dan gerbong-gerbong ringsek akibat menghantam terowongan tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, Otoritas Badan Pemadam Kebakaran Nasional Taiwan yang menangani kecelakaan tersebut menyebutkan bahwa kecelakaan itu mengakibatkan korban meninggal yang terus bertambah.
Informasi yang diberikan pada Jumat (2/4/2021) tercatat sudah ada 41 orang meninggal dunia , puluhan penumpang mengalami luka berat maupun ringan yang sudah dalam perawatan di Rumah sakit di Taiwan.
Otoritas tersebut juga mengatakan ada dua orang yang masih terjebak di gerbong dan belum bisa keluar pada hari itu.
“Dua orang masih terjebak di dalam gerbong dan 66 orang telah dibawa ke rumah sakit,” Tulis pernyataan dari otoritas Pemadam Kebakaran Nasional Taiwan.
Tsai Ding-hsien selaku kapala Kepolisian wilayah Hualien membenarkan dugaan penyebab kecelakaan kereta api adalah karena adanya mobil kontruksi yang tiba-tiba jatuh dari tebing dan menghalangi jalur kereta tersebut.
“Ada kendaraan konstruksi yang tidak parkir dengan benar dan meluncur ke jalur kereta api,” Ucap Kepala Kepolisian Hualien Tsai Ding-hsien kepada wartawan.
Kecelekaan yang terjadi pada hari jumat sekitar pukul 09.30 waktu setempat itu lantas di klaim oleh pemerintah Taiwan sebagai kecelakaan terparah yang dialami dalam beberapa tahun terakhr.
Presiden taiwan telah menginstruksikan kepada rumah sakit untuk menangangani korban kecelakaan yang diperkirakan akan terus bertambah.
“Prioritas utama sekarang adalah menyelamatkan para korban,” kata Tsai Ing-wen dalam sebuah pernyataan.
