Rating Facebook di PlayStore Anjlok dari 4 jadi 2,4? Apa Penyebabnya

Iskandarnote.com Dalam dua hari terakhir, rating Facebook di PlayStore menurun drastis. Sebelumnya, Facebook mendapat rating bintang 4 di PlayStore, namun hari ini anjlok menjadi 2,4. 

Insiden ini terjadi akibat banyaknya pengguna yang memboikot Facebook, karena situs raksasa asal Amerika ini menandai dan menghapus seluruh postingan yang berisi kritik terhadap agresi militer Israel pada warga Palestina.

Ribuan pengguna yang merasa kurang nyaman dengan penandaan postingan mereka melakukan protes masal, dan mendesak warga net lain untuk memberikan penilaian bintang 1 pada Facebook. Hingga dalam hitungan hari, rating Facebook di PlayStore seakan terjun bebas.

Hal ini bukan hanya terjadi di Indonesia, namun beberapa negara lain. 

Pekan lalu, BuzzFeed News melaporkan jika akun Instagram milik Facebook telah menghapus konten yang menampilkan bentrok antar polisi keamanan Israel dengan jamaah di Masjid al-Aqsa di Yarusalem. 

Media besar lain, Thomson Reuters Foundation melayangkan protes terhadap penghapusan postingan yang menyebutkan kemungkinan terjadi kerusuhan dan penggurusan warga Palestin dari tanah Yarusalem Timur.

Dilansir dari TRT World (20 Mei 2021), Duta Besar Palestina untuk Inggris Husam Zamlot telah bertemu dengan Direktur Kebijakan Publik Facebook, Ebele Okobi pada 14 Mei 2021. Pertemuan tersebut sebagai bentuk keprihatinannya atas tindakan Facebook yang banyak menyensor postingan dan akun warga Palestina.

Seorang aktivis Palestina, Khalid Harith (22), menyebutkan jika tindakan dari media sebesar Facebook ini adalah bentuk rasisme struktural.

Anda harus menyadari, ini bukan hanya represi, Israel secara terang-terangan menggunakan jaringan akun palsu dan bot untuk mempengaruhi opini publik. Mereka menargetkan aktivis dan melaporkan pos atau akun mereka dalam jumlah yang sangat banyak.” terangnya pada TRT World.

Ada banyak arsip, sorotan dan cerita menyentuh terkait konflik Palestina-Israel tiba-tiba menghilang karena terdeteksi sebagai “kesalahan”.

Selain Instagram, platform raksasa lain, Twitter juga mengklaim jika hal tersebut terjadi karena bug. Meskipun seperti yang Anda tahu, kedua platform tersebut berada di bawah naungan perusahaan yang berbeda.

Diketahui jika dalam 24-7 minggu lalu, Facebook telah membuat “pusat operasi khusus” yang bertujuan untuk menanggapi konten terkait konflik berdarah ini.

You May Also Like

About the Author: pastisultanbos

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *