Iskandarnote.com Pekan ini, rumor mega merger antara Gojek dan Tokopedia kembali memanas. Kedua startup terbaik Indonesia ini dikabarkan selangkah lagi akan menggabungkan usaha, dan ditargetkan bakal selesai bulan ini.
Di balik kabar heboh tersebut, lantas bagaimana dengan nasib OVO dan GoPay? Mengingat keduanya merupakan aplikasi pembayaran yang digunakan oleh GoJek dan Tokopedia.
Mulanya, kabar merger ini dilaporkan oleh Bloomberg News yang mengutip dari sumber anonim yang mengetahui korporasi ini. Kini, Gojek dan Tokped disebut hanya tinggal menyelesaikan syarat merger.
Berdasarkan riset CLSA yang beredar di pasar, diketahui bahwa Tokopedia dan afiliasinya memegang 41,1% saham OVO, sedangkan GoJek menguasai 72,2% saham GoPay.
“Terdapat kemungkinan OVO-GoPay akan beroperasi terpisah, tetapi dana akan disimpan di Bank Jago (22,2% saham dimiliki GoJek),” tulis analis CLSA Jonathan Mardjuki dan Merlisa Trisno dalam sebuah riset berjudul CLSA Indonesia Tech Sector Outlook.
“Terdapat kemungkinan pula SoftBank atau Tokopedia akan memiliki sebagian kepemilikan Bank Jago.”
FYI, SoftBank adalah salah satu pemegang saham terbesar di Tokopedia. Mayasoshi Son yang tidak lain adalah CEO SoftBank menjadi pihak yang mendorong korporasi ini setelah diskusi merger antara Grab dan GoJek batal.
Bloomberg juga melaporkan, bahwa mega merger ini dapat menciptakan perusahaan startup raksasa Indonesia dengan valuasi mencapai US$35 milyar hingga US$40 milyar. Angka yang cukup fantastis dan diharapkan bisa membawa perkembangan ekonomi secara signifikan di Indonesia.
Dalam perusahaan baru tersebut, investor GoJek nantinya akan menguasai 60% saham, sementara investor Tokopedia memegang saham 40%. Menariknya, kedua perusahaan ini disebut memiliki beberapa nama pemegang saham yang sama, seperti Google, Temasek Holdings, dan Sequola Capital India.
Perusahaan baru ini disebut akan mencatatkan saham di dua Bursa Saham sekaligus. GoJek di Bursa Saham Amerika Serikat (AS) dan Tokopedia di Bursa Saham Indonesia.
Namun hingga saat ini, management dari kedua perusahaan belum memberikan keterangan resmi terkait rumor maupun spekulasi merger Gojek dan Tokopedia tersebut.